Sunday, January 8, 2012

Jeng.. jeng.. sampai mana sih kemaren? *perasaan nanya terus*
Yah, kan ada pepatah "malu bertanya sesat di jalan" ya kaaaaan ya kaaan *lebai dikit kayak Bila*
Ohya, aku inget sampe mana. Sampe pulang ke apartemen kan?

Nah, setelah sampai di apartemen, aku dan Bila langsung naik lift ke lantai 3, dimana letak apartemen yang kami tempati. Kenapa lantai 3? Kenapa enggak lantai 15 biar sama kayak khayalannya Biila di blognya? Yep, karena si Bila milih 15 karena 15 adalah tanggal kelahirannya, makanya aku juga milih 3 karena 3 adalah angka kelahiranku. Mau tau aku lahirnya kapan? *buat apa yas?* Aku lahir tanggal 3 Agustus 1998 loh :D *so?*
Waktu liftnya udah sampai di lantai dasar (tadinya liftnya ada di lantai paling atas yaitu lantai 7 *kenapa 7? karena 7 adalah nomer punggungnya CR*), aku dan Bila terkejut ketika pintu lift terbuka dan.........ENG ING EEEEENG!
"Cheese?" seruku dan Bila bareng *kenapa bareng? siapa Cheese? kenapa Cheese?* Cheese itu cuma nama samaran *ya kan Bil?* dia adek kelasku dan Bila.
"Mbak Bila? Mbak..." kata Cheese, kayaknya dia lupa ama aku -_-
"GITU YAA LUPA YAA? SIAPA LO SIAPA GUE YAAA?" teriakku emosi, sampai lupa kalo di apartemen itu banyak orang. duh, it's so embarrassing.
Bila ngakak. Hoh, dasar, mentang-mentang dikenali sama Cheese. Aku melirik setengah sebal setengah salmon *eh itu kan bukunya Radith* ke Bila.
"OHYA!! aku inget. Mbak Tyas kan?" kata Cheese.
"Ooo ya nggak tau yaaaa." kataku. Tiba-tiba mataku tertuju pada baju yang dipakai oleh Cheese. Dia pake baju jersey MADRID!
"Loh, Cheese, kamu suka Real Madrid?" tanyaku.
"Masih dalam proses sih Mbak." jawabnya kalem.
"Proses gimana?" tanyaku lagi.
"EHM!!" teriak Bila. ngerasa dicuekin dia. Mwihihi. "Jangan ngobrol di depan lift dong! Cari tempat lain kek yang enak buat ngobrol!"
"Kamar apartemennya mbak Tyas sama mbak Bila dimana?" tanya Cheese.
"Emang kenapa? Mau apa? Apa salah gue? Apa salah ibu gue!??" gile, Bila njawabnya dengan emosi gituh.
"Ampun Bil, ampuuuun." kataku ketakutan. duh, kalo si Bila melakukan sesuatu yang tidak etis gimana?
"Yaudah deh Cheese aku sama Bila naik dulu aja ya. See ya." ujarku cepat-cepat lalu mendorong Bila masuk ke lift.
Cheese bengong.

(Malamnya)
"Uaaah awu uwah nwantuwk.." kata Bila sambil menguap. WAKAKKA.
"Hah?" kataku gak paham.
"Awu uwah nwantuwk.." kata Bila sekali lagi. wah, menguapnya lama banget sih. Hehe.
"Ngomong yang bener dong Bil! Masak baru sehari di Madrid, bahasanya udah gak karuan gitu? Bahasa mana tuh? Campuran Indonesia sama Spanyol?"
"Bukan!-_- Aku tadi kan menguap. Jadi ngomongnya susah."
"Kamu bisa menguap Bil? o.O kamu kan bukan benda cair?" tanyaku, sambil mengutak-utik camera.
"Tau ah kamu Yas. Sejak kapan sih kamu jadi telmi gitu?" Bila udah siap-siap tidur, menarik selimut dan dengan nyamannya berbaring di kasur yang kayak trampolin itu. "Kamu ngapain Yas?"
"Ngebenerin kamera."
"Kameramu rusak?"
"Enggak kok. Cuma dibenerin aja."
"Apanya yang dibenerin?"
Aku melirik sebel. Ni anak bisa diem kagak sih?
"Kamu kalo mau tidur, tidur aja langsung deh Bil! gak usah basa-basi dulu nggak apa-apa kok."
"Loh, kan aku cuma nanya? Itu artinya kan aku gak cuek! AKU PERHATIAN YAS!"
Aku pun terharu.
"Ah, tidur aja mending. Kamera udah bener kok. Baju untuk besok, udah beres. Umm.." aku masih mondar-mandir di sekeliling kamar untuk memastikan semuanya sudah beres dan siap pakai untuk besok ketemuan sama CR di kafe.
Setelah itu aku pun tidur.

(Besoknya)
KRIIIING KRIIIING! Beda dengan Bila yang pake ayam untuk ngebangunin tidurnya, aku pake jam alarm biar lebih keren.
Enggak keren deng, soalnya bangunnya tetep siang. Biasa, remaja sekarang kan suka ngebo.
Aku bangun karena keberisikan suara alarm. Aku kaget pas mau matiin alarm, ternyata udah jam setengah sembilan! OMG OMG kenapa siang banget??
"BIL, BANGUN! UDAH SIANG BANGET!" teriakku sambil menarik selimut Bila. Kemudian aku cepat-cepat menyambar handuk dan memilih-milih baju yang cocok.
Bila menguap lalu ngulet sebentar. "Ah, Yas, ini kan liburan.. kenapa harus pagi-pagi?"
"Kamu lupa? Kita kan mau ketemuan sama CR di Cafe La Palma jam 10!"
"Hah! Iya, aku lupa!" Bila langsung bangkit dan menyambar handukku, lalu langsung masuk ke kamar mandi.
"HOI, give back my handukkk!" seruku sambil menutup pintu lemari baju keras-keras. BRAKKK!
"Hayo kamu Yas, kalo rusak salahmu yaa!" ejek Bila, lalu dia langsung menutup pintu kamar mandi secepatnya.
"Kampret!!!"

(Selesai mandi)
"Eh, btw, kita kan gak tau Cafe La Palma itu dimana!!" teriakku. "Bego!"
"Itu urusan belakangan deh. Sekarang kita pilih baju yang cocok dulu." kata Bila sok bijak.
"Aku udah dapet yang lumayan bagus nih." kataku sambil menunjukkan sebuah jersey Madrid warna hitam.
"Hah? Itu? Yas, kita mau ke kafe!! Pakaian kita harus elit dan tampak tajir!"
"Yah, maklum lah aku kan gak jago dalam urusan fashion."
"Aku juga."
"Nah loh, terus gimana? Apa yang harus kita pake Bil?"
"Hmm, gini gini aku lumayan bisa dikit sih. If you want me to 'utak atik' you, lemme do it."
Aku setuju untuk diutak-atik Bila. Segala macem make up dicobain, tapi setiap Bila memilih sebuah alat make up, aku selalu tidak setuju.
"Lipstik warna ungu ini apik!" kata Bila.
"Gile lo, nanti malah aku kayak nenek sihir kalo lipstiknya ungu gelap begitu!"
Tapi akhirnya selesai juga. Tidak terlalu memuaskan sih, tapi gapapa deh.

Ohya, btw, aku sama Bila belum tau Cafe La Palma itu letaknya dimana *hewah. Jadi, ikuti terus petualangan kami berdua ya! Tunggu kami di part selanjutnya! Byeee...

*to be continued*

Wednesday, January 4, 2012

Ini sambungannya part 1, okeh?
Maaf kalau nulis ini agak lama. Biasaaa, sibuuuuk :P

Sampe dimana sih kemarin? Lupa-_- Ohya, pas masuk Bernabeu ya. Nah, di stadion ini aku berada. Aku memandang tak percaya. Aku berada di tempat yang selama ini kuimpikan! Aku ingin berteriak tapi malu, ada CR sama Kaka sih.
"What are your names?" tanya Kaka tiba-tiba waktu aku lagi bengong.
"I'm Tyas, and this is my friend..." jawabku.
"I'm Biila." kata Biila memotong.
"Where do you come from?" tanya CR.
"Indonesia!" jawabku sama Bila barengan. Bangga dong yaa dari Indonesia :D
Tiba-tiba aku melihat Jose Mourinho keluar dari kediamannya*eh! Aku tidak tahan langsung teriak,
"MOUUUU!"
CR, Kaka, dan Bila kaget bukan kepalang. Tapi anehnya si Mou enggak kaget dan bahkan kayaknya enggak denger.
"Sir Mou!!!" teriakku sekali lagi.
"I think he wears his earphone." kata Kaka. "He often do that."
"What song does he like?" tanya Bila ke CR.
"Hmm I don't know for sure but I'd ever heard him sing a song called Waiting Outside the Lines." jawab CR.
"HAAAH?" aku sama Bila ketawa.
"What's the matter?" tanya CR heran. "That's a good song, eh?"
"Of course." jawab Bila langsung.

Hening.

"Sir Ronaldo, I don't believe I meet you! I... I..." aku sampai tidak bisa berkata-kata saking groginya.
"But now you meet me." kata CR sambil senyum. "Wanna meet the others players?"
"YES!"
CR mengajakku dan Bila ke ruang ganti di bawah. Kaka gak ikut, soalnya dia dipanggil sama Mourinho.
Di ruang ganti ini banyaaaak banget pemain-pemain Madrid lagi berkumpul. Entah deh tadi CR sama Kaka gimana bisa lolos dari Mou, pergi keluar dari stadion, dan berakhir dengan dikerjar oleh banyak fans. Hihi. Di dalam ruangan itu ada (aku urutin dari nomer punggung aja) Casillas, Pepe, Ramos, Nuri Sahin, Khedira, Benzema, Ozil, Marcelo, Xabi Alonso, Higuain, Callejon, dan Di Maria. Entah yang lain pada kemana. Jangan-jangan kabur juga kayak Ronaldo sama Kaka, tapi gak sempat balik ke stadion gara-gara dikejar fans sampai kutub utara.
"Woooooow am I dreaming? *-*" bisikku gemetaran, liat begitu banyak idolaku memandangku dan Bila dengan tatapan siapa-mereka, lalu menatap Ronaldo dengan tatapan maut*eh. "CASILLAS I'M YOUR BIG FAN!! BENZEMA, HIGUAIN!! CALLEJON!!!" tak sadar aku berteriak.
"Who are they?" tanya Ozil ke CR, ceritanya pake bahasa Spanyol lah.
"They're Madridistas from Indonesia." jawab CR.
"Oo hooolaaa bienvenido a Santiago Bernabeu!" kata Xabi Alonso pake bahasa Spanyol, yang artinya "welcome to Santiago Bernabeu".
Karena gak tau apa-apa, aku sama Bila cuma bisa bengong sambil mencubit-cubit diri sendiri. Kenapa? Untuk memastikan apakah kita mimpi atau bukan.
"Bil, jangan-jangan kita cuma mimpi." kataku cemas.
"Haa?"
"Iya, aku nyubit tanganku gak sakit!"
"Sini coba tak cubitin..."
"NGGAK USAH-_-"
Setelah itu aku mencoba untuk berfoto bersama semua pemain Madrid yang ada di situ. Tapi tololnya, aku LUPA bawa camdig-ku!! ARGGHH.
"What's wrong?" tanya CR padaku. Mungkin dia liat wajahku agak gimanaaa gitu.
"Uh, we want to take pictures with your team but I forget to bring my camera.." aku garuk-garuk kepala.
"Me too.." kata Bila.
"OH. I forget to bring my camera too!" CR menepuk jidatnya. "How about tomorrow? You can meet me at Cafe La Palma at 10 am."
"OK thanks a lot!" ucap Bila.
"So, we want to go back to our apartment, it's not too far from here." pamitku. "See you tomorrow Sir!"
Aku dan Bila pun melenggang pergi dari stadion mewah itu. Hatiku dan Bila merasa senang dan aku merasa UNBELIEVABLE.

-to be continued-