Hola! Como estas? // Halo! Apa kabar?
Maaf yah aku baru ngepost sekarang, soalnya banyak Try Out dan aku juga lupa sama cerita ini-_-v Nah sekarang aku mau ngelanjutin khayalanku. Kemaren sampe mana? *haduh Tyas.
Ohya aku inget. Sampe baru mau ke Cafe La Palma kan? Tapi, oh na na, kita berdua belum tahu letak cafe itu dimana!! Pekok banget yaa? -_- yasudah deh, penasaran kan sama ceritanya? Check it out!
Aku dan Bila menyusuri sepanjang jalan depan apartemen dengan kebingungan. Kita gak tau Cafe La Palma itu mana.
"Eh, Bil, tanya sama resepsionisnya aja nomer telepon taxi di sini." usulku.
"NAH! Kenapa gak kepikiran dari tadi pekokkk!" Bila menepuk jidatnya. Toweweweng..
Aku segera bertanya sama mbak-mbak resepsionis apartemen kami, berapa nomer telepon taxi di Madrid. Setelah dapat nomernya, aku menyuruh Bila untuk menelepon kantor taxi untuk memesan taxi (yaiyalah mesen taxi di kantor taxi, masa mesen nasi goreng).
"Hello, good morning. Bernabeu Taxi's here. Do you want us to help you?" sapa mbak-mbak yang kerja di kantor taxi yang kami telepon.
"Yes, please. We want to order a taxi." jawab Bila.
"OK Ma'am can you give us your address, please?"
Bila menyebutkan alamat apartemen kami.
"Sure, wait a moment. Our office is not far from your apartment."
Sekitar 10 menit, taxi yang kami pesan dateng. Kami langsung menyebutkan Cafe La Palma cepat-cepat.
Di sepanjang perjalanan, Bila main iPhone terus*cielah iPhone*. Aku sebel juga, soalnya Bila jadi agak telmi kalo diajak ngomong. Suka nggak nyambung jawabnya.
"Bil, kamu ngapain sih?" tanyaku.
"Aku suka lagu So Listen-nya Cody." jawab Bila seenaknya.
"Hah? Aku gak tanya itu Bila! Aku tanya kamu lagi ngapain!?" teriakku sambil nggigitin baju. gemes.
"Oh. Cita-citaku mau jadi penghuni Hogwarts."
Gubrak. kali ini aku mencoba untuk nyambung sama Bila.
"Walah, koe meh meden-medeni murid-murid Hogwarts Bil?"
"Koe pengen neng Hogwarts? Podo Yas!!!"
*tepok jidat* "ESSABIILA KOE NGRUNGOKKE OPO ORAK SIH?!!!"
Bila terlonjak kaget. Dia langsung sadar. "Ups. ada apa Yas?"
Aku merebahkan tubuhku ke jok mobil. cape de.
CITTTT. Taxi nya berhenti. Waduh, jangan-jangan mogok? kayak biasanya di sinetron itu, kalo pas adegan cepet-cepet, tiba-tiba mobilnya malah mogok (wah, ketauan suka nonton sinetron x_x).
"We're here," kata supir taxi nya.
"Why are we here?" tanya Bila, agak marah. "We should be in Cafe La Palma!"
"Uh, what? We're in Cafe La Palma." pak supirnya heran.
Aku langsung membayar ongkos taxi nya sambil menarik Bila keluar. "Just ignore her, Sir."
"Haha, ok!"
"Gracias!"
(Di dalam kafe)
"CR nya mana Yas?" tanya Bila. Kayaknya dia agak gelisah gimana gitu.
"Sabar kek. Baru aja 59 detik kita disini, udah nanya." jawabku sambil membuka-buka menu. "Lagian kamu ngapain, kayak keburu gitu?"
"Ehm, enggak kok."
Sekitar 15 menit menunggu, muncullah CR yang kami tunggu-tunggu.
"Hey! Sorry I'm late."
"Yah no problem. I'm sure you're busy. Sorry for disturbing you." jawabku agak merasa bersalah.
Aku menginjak kakinya Bila, memberi isyarat untuk menjawab CR juga.
"Aw! Apaan sih kamu Yas!" jeritnya. "Ups, sorry."
Kami ngobrol agak lama dengan CR. Yah, sebenernya aku sih yang banyak omong. Si Biila tuh kayak orang kebelet pipis atau gimana gitu, gelisah mulu. Sambil sesekali melirik-lirik setiap sudut kafe.
"Bil, kamu kenapa sih, kayak gak nyaman banget gitu?" bisikku.
"Nggak apa-apa kok, hehe." jawabnya, mukanya dibikin polos banget.
Lalu aku ngelanjutin ngobrol sama CR. Saat itu aku lihat Bila ngelirik ke arah seorang cowok yang duduk gak jauh dari tempat kami.
"Bil, ngapain kamu ngelirik cowok itu?" tanyaku.
"Hussh!! Volume nya dipelanin kek Yas!"
"Ups. Emang dia siapa sih?"
"Blast!"
Hening.
"B...blast?" aku nggak percaya. (Siapa Blast? tanyalah pada rumput yang tidak bergoyang~)
"Excuse me?" ujar CR tiba-tiba.
"Ops, sorry Cris! What's up?" tanyaku spontan.
"Well I'm sorry I have an exercise today! I hope we can meet again."
"Ya, ya silakan pergi saja." ucap Bila dengan muka tanpa dosa. asdfghjkl -_-
"Tak gesik koe Bil!" ancamku. "Yah, ok Cris. Thank you for coming. Have a nice day!!"
CR pergi. Tinggal deh aku sama Esbil (sekarang Esbil ya manggilnya, Biila itu awkward-_-). Sambil menghabiskan minuman, kami mengobrol ngalor ngidul. Tapi sekali lagi Esbil nggak konsen.
"Es, aku masih nggak percaya lho aku ada di Madrid," ujarku sambil menerawang jauh *seeeet
"'Oi?" Esbil merespon tak acuh.
"Hiih. Aku bilang aku masih nggak percaya aku ada di Madrid!" kali ini aku sedikit mengencangkan volume suaraku sampe beberapa orang dengan heran ngeliatin ._.
"Oiii?"
"ES!"
"OI!?"
"Oa oi oa oi! Kamu lagi merhatiin Blast oo?!"
Esbil tersentak. "Ha'a. Eh ups ndak deng ndak!! yaudah yok Yas pulang!"
Akhirnya mereka pulang naik bus. Tapi, di dalam bus itu, mereka menemukan sebuah keajaiban(?). Apa itu keajaibannya? Temukan jawabannya di kelanjutan ceritanya! (?)
Ohya aku inget. Sampe baru mau ke Cafe La Palma kan? Tapi, oh na na, kita berdua belum tahu letak cafe itu dimana!! Pekok banget yaa? -_- yasudah deh, penasaran kan sama ceritanya? Check it out!
Aku dan Bila menyusuri sepanjang jalan depan apartemen dengan kebingungan. Kita gak tau Cafe La Palma itu mana.
"Eh, Bil, tanya sama resepsionisnya aja nomer telepon taxi di sini." usulku.
"NAH! Kenapa gak kepikiran dari tadi pekokkk!" Bila menepuk jidatnya. Toweweweng..
Aku segera bertanya sama mbak-mbak resepsionis apartemen kami, berapa nomer telepon taxi di Madrid. Setelah dapat nomernya, aku menyuruh Bila untuk menelepon kantor taxi untuk memesan taxi (yaiyalah mesen taxi di kantor taxi, masa mesen nasi goreng).
"Hello, good morning. Bernabeu Taxi's here. Do you want us to help you?" sapa mbak-mbak yang kerja di kantor taxi yang kami telepon.
"Yes, please. We want to order a taxi." jawab Bila.
"OK Ma'am can you give us your address, please?"
Bila menyebutkan alamat apartemen kami.
"Sure, wait a moment. Our office is not far from your apartment."
Sekitar 10 menit, taxi yang kami pesan dateng. Kami langsung menyebutkan Cafe La Palma cepat-cepat.
Di sepanjang perjalanan, Bila main iPhone terus*cielah iPhone*. Aku sebel juga, soalnya Bila jadi agak telmi kalo diajak ngomong. Suka nggak nyambung jawabnya.
"Bil, kamu ngapain sih?" tanyaku.
"Aku suka lagu So Listen-nya Cody." jawab Bila seenaknya.
"Hah? Aku gak tanya itu Bila! Aku tanya kamu lagi ngapain!?" teriakku sambil nggigitin baju. gemes.
"Oh. Cita-citaku mau jadi penghuni Hogwarts."
Gubrak. kali ini aku mencoba untuk nyambung sama Bila.
"Walah, koe meh meden-medeni murid-murid Hogwarts Bil?"
"Koe pengen neng Hogwarts? Podo Yas!!!"
*tepok jidat* "ESSABIILA KOE NGRUNGOKKE OPO ORAK SIH?!!!"
Bila terlonjak kaget. Dia langsung sadar. "Ups. ada apa Yas?"
Aku merebahkan tubuhku ke jok mobil. cape de.
CITTTT. Taxi nya berhenti. Waduh, jangan-jangan mogok? kayak biasanya di sinetron itu, kalo pas adegan cepet-cepet, tiba-tiba mobilnya malah mogok (wah, ketauan suka nonton sinetron x_x).
"We're here," kata supir taxi nya.
"Why are we here?" tanya Bila, agak marah. "We should be in Cafe La Palma!"
"Uh, what? We're in Cafe La Palma." pak supirnya heran.
Aku langsung membayar ongkos taxi nya sambil menarik Bila keluar. "Just ignore her, Sir."
"Haha, ok!"
"Gracias!"
(Di dalam kafe)
"CR nya mana Yas?" tanya Bila. Kayaknya dia agak gelisah gimana gitu.
"Sabar kek. Baru aja 59 detik kita disini, udah nanya." jawabku sambil membuka-buka menu. "Lagian kamu ngapain, kayak keburu gitu?"
"Ehm, enggak kok."
Sekitar 15 menit menunggu, muncullah CR yang kami tunggu-tunggu.
"Hey! Sorry I'm late."
"Yah no problem. I'm sure you're busy. Sorry for disturbing you." jawabku agak merasa bersalah.
Aku menginjak kakinya Bila, memberi isyarat untuk menjawab CR juga.
"Aw! Apaan sih kamu Yas!" jeritnya. "Ups, sorry."
Kami ngobrol agak lama dengan CR. Yah, sebenernya aku sih yang banyak omong. Si Biila tuh kayak orang kebelet pipis atau gimana gitu, gelisah mulu. Sambil sesekali melirik-lirik setiap sudut kafe.
"Bil, kamu kenapa sih, kayak gak nyaman banget gitu?" bisikku.
"Nggak apa-apa kok, hehe." jawabnya, mukanya dibikin polos banget.
Lalu aku ngelanjutin ngobrol sama CR. Saat itu aku lihat Bila ngelirik ke arah seorang cowok yang duduk gak jauh dari tempat kami.
"Bil, ngapain kamu ngelirik cowok itu?" tanyaku.
"Hussh!! Volume nya dipelanin kek Yas!"
"Ups. Emang dia siapa sih?"
"Blast!"
Hening.
"B...blast?" aku nggak percaya. (Siapa Blast? tanyalah pada rumput yang tidak bergoyang~)
"Excuse me?" ujar CR tiba-tiba.
"Ops, sorry Cris! What's up?" tanyaku spontan.
"Well I'm sorry I have an exercise today! I hope we can meet again."
"Ya, ya silakan pergi saja." ucap Bila dengan muka tanpa dosa. asdfghjkl -_-
"Tak gesik koe Bil!" ancamku. "Yah, ok Cris. Thank you for coming. Have a nice day!!"
CR pergi. Tinggal deh aku sama Esbil (sekarang Esbil ya manggilnya, Biila itu awkward-_-). Sambil menghabiskan minuman, kami mengobrol ngalor ngidul. Tapi sekali lagi Esbil nggak konsen.
"Es, aku masih nggak percaya lho aku ada di Madrid," ujarku sambil menerawang jauh *seeeet
"'Oi?" Esbil merespon tak acuh.
"Hiih. Aku bilang aku masih nggak percaya aku ada di Madrid!" kali ini aku sedikit mengencangkan volume suaraku sampe beberapa orang dengan heran ngeliatin ._.
"Oiii?"
"ES!"
"OI!?"
"Oa oi oa oi! Kamu lagi merhatiin Blast oo?!"
Esbil tersentak. "Ha'a. Eh ups ndak deng ndak!! yaudah yok Yas pulang!"
Akhirnya mereka pulang naik bus. Tapi, di dalam bus itu, mereka menemukan sebuah keajaiban(?). Apa itu keajaibannya? Temukan jawabannya di kelanjutan ceritanya! (?)
0 komentar:
Post a Comment
comment or die!!!!!